FF / CTS Scandal / Part 2

 

Title : Cho Taesan Scandal !!

Author : LaraAsta90

Gendre : Drama, Ambitious, Romance

Rate : T (Menuju M)

Cast : Han Gyora, Cho Kyuhyun, Jung Mi Rae, Lee Donghae

Cho Taesan (Kakek)

1. Cho Young Hwa (Anak Pertama) – Cho Hanna (Istri)
Cho Ahra – Cho Kyuhyun

2. Cho Eun Young (Anak Kedua) – Song Ki Jun (Suami)
Song Tae Yong – Song/Park Jung Soo – Song Eun Bi

Cucu Menantu :
Choi Siwon (suami Ahra) – Jung Mi Rae (istri Tae Yong) – Park Hyo Joo (istri Jung Soo)

NB : Untuk FF kali ini emang semakin merambat seperti mirip sebuah drama (berharap), jadi author memasukan banyak peran di FF ini. jadi jalan cerita bukan hanya sekedar tentang KyuGyo, walaupun mereka masih jadi topik hangatnya hehehe. FF ini juga terinspirasi dari drama Korea yang jadul banget. Royal Family, tapi tidak sama persis, ni FF ngalir ceritanya dari ide sendiri. Terlihat dengan penokohan karater yang berbeda. Semoga Readers menikmati FF persembahan dari hati ini *_*

Maklumi Typonya ya #WajahBabo

≤ CTs Scandal ≥

 

‘FlashBack’
2006

“Apa yang baru saja kau lakukan ?” didalam kegelapan malam suara Tae Yong terdengar begitu memendam kemarahan. Melihat sang istri yang pulang begitu larut malam, dengan penampilan acak-acakan khas wanita yang baru saja meneguk beberapa botol wine. Mirae yang baru saja melepaskan sepatu Highhelss yang menyakitkan kakinya terpaku diposisi awal mengetahui dia ketahuan malam ini. Tae Yong masih berdiri bersandar dimeja rias yang terletak disudut ruangan kamar mereka. Melipat kedua tangannya dibawah dada dan menatap Mirae dengan tajam.

“Aku bertanya darimana saja kau ?” kini suara itu naik hingga 2 oktaf, dia ingin sang istri menjawab pertanyaannya, walaupun Tae Yong sudah tahu darimana sang istri menghabiskan malamnya.

“Aku hanya bertemu teman lama” suara pelan Mirae akhirnya terdengar, melangkah mendekati ranjangnya dan melempar handbagnya dipermukaan ranjang yang empuk. Menghilangkan rasa ketakutannya, Mirae mulai mengalihkan pembicaraan. “Apa kau sudah makan, yeobo ?” Mirae ingin melangkah mendekati Tae Yong. Tapi kalimat yang keluar dari bibir suaminya menghentikan langkah Mirae.

“Mengapa kau berada dihotel bersama tuan Choi An Hyuk ?” sangat tajam dan menusuk, giginya bergemeretak. Gepalang tangan Tae Yong telah memerah karna menekan terlalu kuat. mengingat sang istri bisa saja melakukan hal diluar nalarnya bersama pria lain. “Mengapa bisa saham milik tuan Choi jatuh ketanganmu ?”

“Apa yang kau katakan Tae Yong ah ?”

“Aku mengetahui semuanya, Mirae. Jadi kau tidak perlu mengelak. Cukup katakan ada hubungan apa antara kau dan Tn.Choi ?”

“Aku membeli sahamnya” sempat ada jeda beberapa waktu untuk Mirae memberanikan bibirnya mengatakan semua yang telah terjadi. Percuma untuk berpura-pura sekarang, dia sudah ketahuan basah.

“Membeli sahamnya ? untuk apa, apa saham yang diberikan kakekku kurang untukmu ?” ya setiap anak dan cucu dan para menantu mendapatkan jatah saham dari Taesan. Semuanya sama besar menurut posisinya. Young Hwa yang kala itu menjabat sebagai CEO, memiliki saham lebih banyak dari yang lainnya.

“Ya, aku merasa tidak puas dengan semua yang telah dia berikan padaku. Itu belum cukup mengingat apa yang telah aku rasakan sebagai cucu menantu dikeluarga ini. kebahagiaanku dirampas, kehidupanku mulai tidak normal, semua yang aku lakukan salah. Pengekangan dimana-mana, aku harus berpura-pura untuk menjadi orang lain agar selalu menjaga nama baik keluarga. Kau pikir dengan apa yang telah aku lakukan layak dengan dihargai saham yang secuil dari kakekmu ? aku sudah berada disini, lebih baik aku mendapatkan apa yang aku inginkan” Mirae seperti orang yang kerasukan menjerit menceritakan bagaimana sulitnya menjadi seorang cucu menantu dari keluarga Cho. Hidupnya yang dulu berjalan apa adanya walaupun dibumbui masa lalu yang kelam, masih bisa dia lalui. Tapi setelah masuk kedalam keluarga Cho, semua terasa lebih pahit dari masa lalunya, Mirae menjadi lepas kendali, apa yang dia dapatkan kini tidak cukup untuknya merasa puas. Hampir selama hidupnya selalu dicemooh, dihina dan tidak dihargai, Mirae ingin menunjukan bahwa kehadirannya itu sangat berarti. Dia ingin melihat semua orang yang memandangnya dengan sebelah mata tercengang dengan apa yang dia dapatkan sekarang, dan posisinya saat ini kurang cukup membuat ambisinya tersampaikan.

“Apa yang kau inginkan selain yang kau dapatkan sekarang ?” Tae Yong merasa belum percaya, wanita yang dicintainya sekarang berubah menjadi manusia tidak berhati. Bukannya bersyukur dengan apa yang dimilikinya, Mirae masih memaksakan kehendak.

“CTs Grop”

“Mwo ?” kini keterkejutan Tae Yong kembali terlihat. Istrinya ini menginginkan perusahaan kakeknya ? dia saja hanya bermimpi mengiginkan itu. Mengingat dia lahir dari anak wanita Cho Taesan, tetesan darah yang mengalir ditubuhnya bukanlah darah murni keluarga Cho. Berbeda jika itu Ahra dan Kyuhyun adik sepupunya yang terlahir dari anak laki-laki Cho Taesan. “Jangan bermimpi Jung Mirae, kau akan menjadi gila untuk bisa mendapatkan itu”

“Gila ? kau harusnya melihat apa yang telah aku lakukan Song Tae Yong. Bukankah kau mengatakan telah mengetahui semua yang aku lakukan ?”

“Jadi kau mengumpulkan semua saham CTs secara perlahan untuk merampas semua keputusan. Untuk mendapatkan kedudukan ?”

“Kau begitu pintar suamiku. Jika kau tidak mampu membawaku sampai keatas, maka aku punya caraku sendiri” Mirae tersenyum tanpa rasa bersalah. Sedangkan Tae Yong seperti menyesali keputusannya dulu untuk menikahi Mirae, wanita yang difikirnya berhati baik rupanya tak lebih dari seorang penjahat.

“Park Mirae, kau hanya cucu menantu, dan kau juga melupakan CTs masih dibawah kepemimpinan Young Hwa Ajhussi. Semuanya tidak akan berjalan lancar saat kau mendulukan keserakahanmu”

                Teriakan Tae Yong masih terdengar jelas ditelinga Mirae saat ini. bahkan itu terjadi sudah lebih dari setahun yang lalu. Tapi semuanya masih terasa sangat nyata. Mirae meremas badcover yang masih melekat menutupi tubuhnya yang hanya terbalut dengan gaun piyama yang minim. Mantan suaminya itu selalu merecoki fikiran Mirae akhir-akhir ini, seolah mengatakan langkahnya akan mendapat ganjalan besar sama seperti apa yang dikatakannya dulu. Mirae mengelap tetasan air mata yang mengalir disudut tulang hidungnya. Apakah salah jika seorang Mirae menginginkan hidup yang layak dengan caranya sendiri. Karna dulu ibunya tidak mampu memberikan kelayakan itu kepadanya, dengan sang ayah yang juga tidak pernah Mirae ketahui seperti apa sosoknya. Cukup sudah masa-masa buruk itu, dia hanya ingin kebahagiaan sekarang.

Mirae menurunkan kakinya perlahan menyentuh lantai kamar dikediamannya yang baru. Rumah yang dulu dia tempati dengan Tae Yong dibiarkan tanpa penghuni, karna kematian Tae Yong yang terjadi disana memberikan kesedihan tersendiri disaat Mirae mengingatnya. Mirae membuka gorden ungu yang menutupi kamarnya agar memberikan akses bagi sinar matahari pagi menembus ruang kamarnya. Menerpa tubuhnya yang terlihat transparan. Pintu kamar Mirae terbuka perlahan, terlihat Kang Yoo Suk berjalan perlahan dengan kedua tangannya memegang sisi kiri dan kanan nampan berisi sarapan pagi lengkap untuk Mirae. Melihat penampilan Mirae yang begitu terbuka dimatanya, Yoo Suk sedikit terlihat kikuk dalam bersikap. Nampan yang diletakannya diatas meja batu disudut kamar terdengar berdenting karna hampir terlepas. Sedangkan Mirae tidak merasa apapun dengan memperlihatkan sebagian tubuhnya dihadapan Yoo Suk.

“Bagaimana dengan Tn.Lee Ki Woo dia bersedia melepas sahamnya untukku ?” Mirae kembali menanyakan orang-orang yang mau mendukungnya, menjadi sekutunya. Harga yang Mirae letakan memang tidak semahal harga saham CTs yang selalu dibicarakan banyak kalangan. Mirae punya banyak cara untuk mengatasi masalah nominal.

“Tn.Lee ingin bertemu denganmu dahulu, agar saat kalian mengambil keputusan menemukan kesepakatan bersama. Kau tentu tahu, Tn.Lee sudah sangat lama menjadi partner kerja Young Hwa sajangnim” Mirae mengangguk mengerti. Ini tandanya dia harus kembali memberikan sesuatu yang berkesan untuk lelaki tua itu agar jatuh ketangannya sebagai sekutu.

“Atur jadwalku agar kosong untuk Tn.Lee. kau yang mengatakan waktuku semakin dekat bukan. Jadi kita jangan buang-buang waktu. Aku akan bersiap-siap dahulu, Gyora akan menjemputku untuk mengawasi pembangunan Resort di Busan” ada nada melemah saat Mirae mengucapkan Busan sebagai tujuan pekerjaannya saat ini. Busan bukan kota asing baginya, disanalah masa-lalunya bermula. Tapi tidak ada satu orangpun selain Yoo Suk yang mengetahi wanita ini berasal dari sana, Karna Mirae sudah mengubur semuanya, dia sosok yang baru saat menjejaki kaki di Seoul. Tidak ingin dianggap sebagai yang tidak berkompeten, Mirae menyetujui perjalanan bisnisnya kali ini. Yoo Suk mengerti dengan apa yang harus dilakukannya, lalu melangkah keluar kamar membiarkan Mirae dengan kegiatan pribadinya.

                 ^CTs Scandal^

            Gyora telah menunggu lebih dari 15 menit yang lalu disudut restoran milik Cho Ahra. Semua pesanan makanan yang dichat oleh Eunbi sebelum Gyora kesini sudah terpesan dan tersaji hangat didepan Gyora saat ini memenuhi meja untuk 4 orang pengunjung. Seperti biasa, dalam seminggu, Eunbi, Hyo Joo dan pastinya Gyora sering bertemu untuk sekedar bercerita semua masalah pekerjaan bahkan pribadi mereka selama kurun waktu tidak bertemu. Gyora sudah merasa tidak betah menunggu saat ini, untuk memulai makan duluan, wanita ini tidak menyukai situasi dimana tidak ada orang bersamanya saat menyantap makanan. Jadi pilihannya kembali ada kata menunggu. Ahra yang tahu Gyora sudah diujung kebosanan hanya mampu melihat dari kejauhan, banyak tamu realsi Siwon yang datang saat ini. dan dia harus melayani tamu-tamu tersebut sebagai rasa saling menghargai.

Gyora kembali melihat jam tangan yang bertabur berlian dipergelangan kirinya. Butuh berapa lama lagi dia harus menunggu. Gyora mempout bibirnya, banyak yang tidak tahu, diluar perusahaan wanita yang terlihat kaku, tegas dan kuat ini sering mengeluarkan sisi agyeonya. Hanya Eunbi dan Hyo Joo yang sering melihat hal itu, karna mereka selalu membuat Gyora kesal.

“Eonniiii” Teriak girang Eunbi saat dia baru saja melewati pintu kaca restoran dan melihat keberadaan Gyora disana. Dibelakangnya Hyo Joo menyusul dengan beberapa dokumen penting ditangannya dan terlihat sibuk karna hal itu. Gyora sempat berfikir mengapa Hyo Joo yang sama pintar dengan dirinya tidak memilih meletakan dokument itu didalam mobil saja. “Kau sudah lama menunggu ?” Eunbi kini sudah duduk manis didepan Gyora, dengan mini dress LV yellow flowernya, Eunbi terlihat begitu manis dan menyenagkan. Tapi tidak mampu membuat senyum Gyora terukir dibibinya. Mata wanita ini sudah melihat kearah Eunbi dan Hyo Joo dengan tingkat menakutkan maximal. “Eomo, kau membuatku mengingat Kyuhyun oppa dengan EvilEye mu itu, Gyo-ya” kini giliran Hyo Joo yang menyeletuk setelah dia memastikan dokumennya aman diatas sofa diatara tubuhnya dan tubuh Eunbi.

“Aku harus mengantarkan dokumen yang ditinggalkan Jung Soo oppa. Lalu dia memberiku dokumen yang tidak kalah pentingnya” mata Hyo Joo menunjuk dokument yang menyulitkannya tadi. Sedangkan Eunbi disebelahnya sudah menyeduh jus appel hijau pesanannya yang terlihat segar tanpa memikirkan mood Gyora yang sudah drop karna kelakuan mereka. Hyo Joo merutuki adik iparnya sekarang, apakah wanita 24 tahun ini tidak tahu situasi. Hyo Joo menyikut lengat Eunbi, hingga akhirnya simagnae diatara mereka itu sadar.

“Oh, hehehe maafkan aku. Perjalanan itu menguras tenagaku eonni. Kau harus mengerti itu” Eunbi menantap Gyora tak kalah manyunnya.

“Ada yang ingin kau katakan ?” Hyo Joo terlihat sangat penasaran, mengingat tadi Gyoralah yang duluan menelfon mereka, itu pasti Gyora yang mempunyai hal penting untuk mereka gosipkan.

“Kita lebih baik makan dulu. Kurasa itu pilihan yang tepat untuk saat ini” Mata Gyora kembali tertuju kearah Eunbi yang kini terlihat sudah sibuk dengan sushi ikan tunanya. Hyo Joo merasa sangat ingin memakan adik iparnya itu sekarang. Karna dia sudah tidak sabar dengan apa yang ingin dikatakan Gyora, mustahil jika itu bukan hal yang penting. Wanita didepannya ini sangat tidak suka bercerita masalah pribadi, kecuali disaat dia sangat butuh sebuah masukan.

Song Eunbi menyandarkan pungungnya dikepala sofa, mengelus perutnya yang sudah terasa sangat penuh sekarang. Gyora mengelap sisa makanan dibibirnya dengan anggun. Sedangkan Hyo Joo sedang asyk menghirup perlahan teh hijau hangatnya.

“Lalu apa yang ingin sekali kau katakan Eonni ?” Eunbi merasa dia sudah fokus sekarang untuk mendengarkan kabar yang mungkin baik atau bisa jadi kabar yang buruk dari bibir manis Gyora. Gyora menatap Eunbi dengan tatapan ‘kau yakin ingin mendengarkannya sekarang ?’ karna Gyora tidak ingin saat dia sedang mengatakan hal enting itu malah kembali dipotong dengan tingkah Eunbi yang mungkin saja ingin izin ke toilet, atau apapun itu. Eunbi tersenyum dengan wajah polos handalannya. “Aku serius, aku sedang tidak ingin melakukan hal apapun lagi” Eunbi juga menyengir kearah Hyo Joo agar kakak iparnya itu juga membelanya, agar Gyora ingin buka mulut sekarang.

“Aku akan membunuhmu jika kau melakukan hal lain sebelum kita selesai berdiskusi tentang masalahku” begitulah Gyora, dia tidak ingin sedikitpun menganggu moodynya karna itu bisa fatal, aura membunuhnya akan keluar saat itu juga. Hyo Joo menyikut Eunbi agar cepat-cepat mengangguk menanggapi perkataan Gyora. Setelah dua wanita didepannya ini mengangguk, Gyora mengambil nafas panjang. Mengatakan apa yang ingin dikatakannya ini terasa sangat sulit jika dihadapkan dengan kedua teman terdekatnya ini, yang merupakan keluarga inti dari Cho Taesan. Gyora takut ada salah satu dari mereka yang keberatan dengan apa yang sudah dia rencanakan dan kini di iyakan oleh atasannya itu. Mengingat mereka juga berbicara direstoran jepang milik Cho Ahra, yang tidak lain adalah kakak kandung orang yang akan dinikahkan dengannya.

“Direktur, ingin aku menikahi Kyuhyun” suara Gyora terdengar pelan, hingga Eunbi harus menajamkan pendengarannya. Mata Hyo Joo yang cepat menangkap maksud kabar cetar yang diucapkan Gyora terlihat melotot.

“Kau ?”

“Eonni, ulangi lagi” Eunbi memotong ucapan Hyo Joo tidak sama dengan kakak iparnya yang sudah mengerti. Eunbi masih sangat bingung. Karna efek dia sudah lama tidak mendengar nama Kakak sepupunya itu diucapkan. Kenapa sekarang sekali terdengar dari bibir Gyora, hal pernikahan menyelip diucapannya. Mustahil bagi pria 28 tahun itu.

“Terjadi pembrontakan diperusahaan. Direktur tidak tahu ini ulah siapa, tapi aku sangat”

“Mencurigai Jung Mirae ?” Eunbi lagi-lagi memotong ucapan eonninya, kali ini Gyora yang diselip memperlihatkan mata sayu Gyora berubah menjadi menikam. “Oh, Eonni, sampai kapan kau berfikir negative tentang Mirae. Mungkin saja ini memang pemberontakan, tapi bukan berasal dari keluarga kami. Mirae tidak mungkin melakukan itu”

“Song Eunbi. Ini hanya firasatku. Aku tidak mengatakannya kepada Direktur. Kau fikir aku bodoh. Aku tahu, Taesan sajangnim tidak ingin mendengar tuduhan tanpa bukti” Gyora menghela nafasnya setelah berbicara sedikit keras. Memberikan tontonan kecil bagi pengunjung, hingga tatapan Ahra pun terarah kepada sekumpulan wanita-wanita yang sangat dikenalinya itu.

“Lalu pernikahan itu ?” Hyo Joo yang sepertinya menjadi satu-satunya orang yang masih berfikir mereka berada dimana saat ini bertanya dengan suara sangat pelan. Karna pernikahan hal yang sensitive bagi keluarga Cho.

“Direktur berfikir, mungkin ini terjadi karna kepemimpinan perusahaan dikontrol oleh Mirae yang hanya berstatus cucu menantu. Jika Young Hwa sajangnim yang CEO sebelumnya telah meninggal, kenapa CEO sementara tidak dikendalikan oleh Nyonya Hanna saja yang kita tahu konstribusinya sangat banyak untuk kemajuaan perusahaan. Tapi kenaikan Mirae tidak bisa ditolak oleh surat wasiat Young Hwa sajangnim yang memberikan semua suara sahamnya untuk mendukung kenaikan Mirae. Para pemegang saham mulai mencurigai ketidak konsistennya Direktur saat ini. mereka lebih memilih Ahra eonni, bahkan kau Eunbi yang menjabat sebagai CEO sementara” Gyora merasa perlu menarik nafas setalah penuturan panjang lebar yang dia sampaikan. Hyo Joo dan Eunbi sepertinya mengerti dengan apa yang disampaikan oleh Gyora, mereka seperti berfikir, hal ini memang sangat mungkin terjadi. “Pelepasan saham dengan harga murah dari beberapa pemegang saham, membuat saham CTs Grop di Bursa saham anjlok. Direktur sangat takut jika ini terus terjadi sampai saham yang lepas untuk umum habis terjual”

“Lalu hubungannya dengan Cho Kyuhyun oppa dan pernikahan kalian ?” Hyo Joo terlihat menjadi orang yang sangat penasaran dari awal hingga saat ini. dia tidak ingin mendebat seperti Eunbi. Karna dia tahu kakek dari suaminya itu tidak mungkin asal ambil keputusan.

“Direktur merasa inilah saatnya Kyuhyun kembali dan memaksanya menjadi CEO mengantikan mendiang Young Hwa sajangnim. Tapi mengingat, Kyuhyun menjadi cucu yang paling tidak terekspose didunia media maupun kalangan pemegang saham. Direktur takut idenya ini hanya dipandang sebelah mata oleh kalangan lainnya. Oleh sebab itu pernikahan harus disiapkan menjadi topik hangat untuk perusahaan”

“Dan kau yang dipilih Harabeoji ?” Gyora mengangguk. Dan Hyo Joo sangat mengerti sekarang. Biar menaikan nilai plus Cho Kyuhyun, dia butuh pendamping yang kompeten didalam perusahaan. Gyora, siapa yang tidak mengenal wanita ambisieus ini, tidak hanya dia, kedua orang tuanyapun sangat berpengaruh bagi perusahaan. “Kau sudah mengiyakan kehendak harabeoji ?” kini Gyora mengeleng. “Waeyo ?”

“Aku masih belum yakin. Direktur bisa saja punya calon lain nantinya” Gyora menghela nafasnya. Semalam dia sudah sangat merasa senang dengan apa yang sudah diinginkannya terjadi sesuai rencana. Tapi wanita 26 tahun ini kembali berfikir keras. Bisa saja ada wanita-wanita lain yang melebihi nilainya datang didetik-detik terakhir dihadapan Cho Taesan, lalu menyingkirkan dirinya dari kandidat yang dipilih. Baru kali ini Gyora ketakutan dengan apa yang dipikirkannya. Mengingat pasti banyak tawaran kencan buta dari petinggi-petinggi di Korea Selatan untuk Cho Kyuhyun agar mau beberapa jam duduk disebuah restoran mahal untuk mengenal anak wanita mereka.

“Itu tidak mungkin. Mengingat disamping kau mempunyai nilai, Harabeoji juga sangat menyayangimu, eonni. Lihatlah selama ini hanya kau yang dipercayai menghendel kesehatannya, jika dia merasa kau sanggup membunuhnya, dia tidak mungkin memberimu ruang yang terlalu luas. Seperti itu juga dia terhadapmu, Harabeoji tidak mungkin menyakiti hatimu dengan memilih wanita lain setelah dia mengatakan ingin menikahi Kyuhyun oppa denganmu” kini Eunbi yang menyeletuk bak orang dewasa. Tapi apa yang dikatakannya adalah sebuah kebenaran. “Tapi aku tidak ingin kau menikahi Kyuhyun oppa hanya karna urusan perusahaan semata. Ini pernikahan, bukan perjanjian kontrak” Eunbi sangat menyanyangi Kyuhyun ketimbang oppa kandungnya Tae Yong, setelah Kyuhyun dia menyanyangi Jung Soo yang juga bukan oppa kandungnya. Karna merekalah yang melindungi Eunbi dari kecil, Jung Soo dengan sifat penyanyangnya, dan Kyuhyun dengan sifat angkuhnya tapi akan membunuh setiap orang yang membuat Eunbi menangis. Lebih dari pada itu, Eunbi tahu perasaan apa dulu yang Kyuhyun miliki untuk sosok wanita dihadapannya ini. Kyuhyun sempat menginginkan Gyora lebih, tapi wanita itu tidak menyadarinya atau berpura-pura tidak menyadarinya demi sebuah pencapaian yang ingin Gyora raih. Dan kehadiran Lee Hyuk Jae juga hambatan bagi seorang Cho Kyuhyun yang kaku. Gyora tersenyum kecil sebelum menanggapi ucapan Eunbi. Kyuhyun bukan orang baru baginya, dia sempat mengenal sosok lelaki tampan itu.

“Jika aku menikah dengan Kyuhyun, tentu aku akan memperlakukannya sebagai suamiku sebenarnya. Taesan sajangnim seperti memberikan satu tingkat harga diri untukku saat dia membawaku masuk kekeluarga Cho. Tapi bagaimana sikap Kyuhyun kepadaku, apa dia juga akan memperlakukanku seperti istrinya ? tidak ada yang mampu menjamin itu Eunbi-ya. 7 tahun bukan waktu yang sebentar untuk Kyuhyun menemukan wanita lain disana”

Apa yang dikatakan Gyora langsung mendapatkan anggukan dari Hyo Joo. Cinta yang Kyuhyun miliki dulu mungkin belum terlalu dalam hingga dia hanya butuh waktu sedikit saja untuk melepaskan Han Gyora dalam ingatannya. Sedangkan Ahra yang samar-samar mendengarkan menatap kaku kearah bill yang masih dipegangnya dibalik meja casier restoran. Ya, dia tahu siapa yang dihati Kyuhyun sekarang.

                ^ CTs Scandal ^

               Donghae mengamati wajah Mirae yang sangat fokus dengan teks pidato yang akan disampaikannya saat peresmiaan Resort diBusan dalam waktu dekat. Tapi berulang-ulang kali wanita dewasa yang cantik ini mencoret-coret kalimat yang sudah ditulisnya. Seakan belum menemukan kalimat yang tepat, membuat Mirae terlihat frustasi.

“Kau sedang membutuhkan bantuan ? apakah kah kau belum terbiasa dengan semua ini ?” dengan langkah dan fostur tubuh yang cool, Donghae menghampiri meja CEO sementara CTS Grop dengan senyum manis khas ala pengacara muda tersebut. Mirae yang merasa terusik dengan sebuah suara yang mengnaggu pendengaran telinganya mencoba menoleh tatapan mata bening itu dari kertas putih yang masih terisi setengah pidato dengan coretan dimana-mana kearah wajah putih kharismatik Lee Donghae. Asing memang, menatap wajah yang belum kau ketahui dia sekutu atau lawanmu dengan mudah lalu lalang didepan kau setiap saat. Ditugaskan bekerja untuk menghendle semua masalah yang kau hadapi dalam perusahaan. Waspada, Mirae masih harus bersikap seperti itu terhadap Donghae, namun sebagai wanita, berbohong jika dia tidak menarik sedikitpun minat matamu. Donghae bukan lelaki yang bisa diabaikan parasnya, statusnya, latar belakangnya dan pekerjaannya. Seperti nilai plus untuk seorang wanita yang sedang mencari pasangan. Hal ini yang ditakutkan Mirae, dia takut tertarik lebih dalam setelah itu baru dia mengetahui bahwa Donghae adalah lawannya bukan sekutu.

Donghae siap dengan pidato yang dia siapkan untuk Mirae. Kertas yang berisikan tulisan rapi tanpa coretan itu kini terarah kehadapan Mirae. Dengan wajah polos dan sedikit terkejut karna hanya butuh waktu beberapa menit untuk Lee Donghae menyelesaikan pekerjaan yang bahkan sejam yang lalu dia mulai belum juga selesai.

“Berlatihlah. Jika kau bisa menghafalnya, maka peresmian itu akan semakin menambah nilaimu” Donghae tersenyum dengan tulusnya lalu dibalas dengan senyuman tak kalah manisnya dari seorang Mirae. “Kau begitu menginginkan jabatan ini ?” pertanyaan langsung dari Donghae sempat membuat Mirae tersentak hingga menghilangkan senyuman manisnya tadi. Apakah semuanya terlihat jelas, seorang Mirae begitu ambisius ?

“Aku …” Mirae sempat gugup untuk memilih jawaban apa yang harus dia katakannya. Tapi dengan cepat Mirae kembali menemukan kepercayaan dirinya. “Bukankah sebagai seorang yang pintar, kau tidak mungkin menyianyiakan kesempatan. Lagipula, kepercayaan yang diberikan Young Hwa Ajhussi kepadaku bukanlah hal yang harus aku anggap sebuah mainan. Jika mendiang suamiku masih hidup. Mungkin dialah yang berada diposisiku sekarang. Tapi, waktunya tidak sepanjang waktu yang diberikan kepadaku, selain Tae Young, tidak adalagi keturunan Cho yang terlihat tertarik untuk mewarisi hak mereka. Aku tidak berniat merampas, tapi aku mempertahankan apa yang diberikan kepadaku”

Donghae mengangguk mengerti dengan setiap penjelasan Mirae, dan lelaki ini semakin tertarik dengan kepribadian atasannya. Bukankah wanita yang keras kepala dan kuat itu terlihat sexy.

“Sajangnim. Direktur Il Doo Grop sudah menunggu anda di ruang rapat” Gyora telah berdiri tak jauh dari meja kerja Mirae. Dengan gengaman tangan kanannya yang mengeras menekan sisi-sisi tablet khusus perusahaan yang selalu dibawa untuk menhadiri setiap rapat perusahaan. Karna semua data penting perusahaan telah tersave disana. Gyora mendengar setiap perkataan Mirae, mempertahankan. Satu suku kata itu saja sudah jelas mengambarkan orang seperti apa Mirae dikepala Han Gyora. Wanita ini tahu, atasannya sekarang tidak akan mudah disingkirkan. Walaupun rencana kepulangan Kyuhyun sudah mereka siapkan, tapi tangga untuk menurunkan seorang Jung Mirae, tidak mudah untuk didapatkan.

“Eoh, Arrasho” Mirae mempersiapkan apa yang perlu dia bawa untuk menghadiri pertemuan dengan direktur Il Doo yang telah lama dia nantikan. Mirae tampak berminat dengan kerjasama yang ditawarkan pihak Il Doo Grop dalam bidang Real Estate and Property, Mirae sudah menghitung sebanyak apa keuntungan yang akan mereka dapatkan jika kerjasama ini berhasil. saatnya untuk menambahkan pundi-pundi kekayaan. Itu yang harus dilakukan seseorang untuk mengokohkan posisinya. Kekayaan dan kedudukan adalah segalanya.

Tatapan Donghae bertemu dengan kedua mata coklat bening milik Gyora, setelah tubuh Mirae melangkah meninggalkan ruangan kerjanya. Saat Gyora membalikan tubuhnya untuk mengikuti Mirae, Donghae yang baru saja berdiri, mengeluarkan sepatah kata. Yang mampu membuat mata Gyora cukup melebar dariukuran biasanya.

“Kau ditugaskan untuk membawa Kyuhyun kembali ?” tidak seperti pertanyaan, seolah Donghae telah mengetahui ini adalah kebenaran. “Presdir jelas terlihat terganggu dengan beberapa masalah didalam perusahaan akhir-akhir ini” Donghae melangkah mendekat.

“Aku benarkan, nona Han ?” Gyora tersenyum manis, Donghae lelaki yang menarik. Baru beberapa hari kedatangannya keperusahaan ini, semua masalah external perusahaan telah masuk ketelinganya. Relasi seorang Lee Donghae cukup luas lebih dari dugaan seorang Han Gyora.

“Bukankah kau terdengar telah mengetahui semuanya” Gyora menatap mata Donghae dalam dengan tersenyum. “Jawaban dariku terdengar tidak berarti lagi. Aku permisi, Tn.Lee” Gyora melangkah dengan anggun. Waktu masih panjang, dia hanya butuh sebentar untuk mampu mendekatkan diri dengan seorang Lee Donghae.

‘Kau Akan menjadi sekutuku, Lee Donghae’  ucap Gyora didalam hati dengan begitu yakin.

                  ^CTS Scandal^

           Lee Hyena menatap layar monitor Pc didepannya. Dengan sebuah situs yang membahas sebuah perusahaan ternama di Korea Selatan. Dengan terpampangnya foto wajah seorang wanita nan cantik yang dikenal sebagai CEO CTS Grop.

“Jung Mirae ?” Hyena melafaskan nama tersebut dengan suara pelan. Karna ini adalah artikel yang ditekuni seorang Kyuhyun beberapa hari ini. rasa penasaran Hyena menemui titik akhir, hingga dia pun tertarik dengan apa yang sangat ingin diketahui Kyuhyun saat ini. semua fikiran berbelit kusut didalam kepala Hyena, untuk apa seorang Kyuhyun mencari tahu tentang CTS Grop ? apa kaitan perusahaan sebesar ini dengan kekasihnya ? Kyuhyun bukan lelaki yang iseng untuk memahami sesuatu jika dia merasa hal itu tidak penting baginya.

“Hyena-ah kau melihat dimana handukku ?” suara teriakan Kyuhyun dari dalam kamar mandi terdengar jelas ditelinga Hyena, hingga dia bersikap gugup, takut ketahuan dengan apa yang baru saja dia lakukan.

“Ah, ne.. aku akan mengambilkannya” jemari Hyena dengan cepat menutup jendela browsing yang baru saja menjadi fokus tatapan matanya. Melihat semua telah aman tanpa meninggalkan jejak yang mampu membuat seorang Cho Kyuhyun curiga, Hyena melangkahkan kakinya kekamar Kyuhyun lalu mengambil lemari yang tergantung dibalik pintu.

“Kau selalu melupakannya. Jika aku tidak tinggal bersamamu, bagaimana kau mengatasin ini ?” nada bicara Hyena terdengar menggoda Kyuhyun. Dari balik pintu kamar mandi yang terbuka kecil, tangan pucat Kyuhyun melayang diudara menggapai handuknya yang telah disodorkan oleh Hyena. Kyuhyun tertawa kecil.

“Itu gunanya aku memintamu untuk kita agar tinggal diappartemen yang sama. Kau tahu bagaimana aku tanpamu” Kyuhyun sedikit menyembulkan wajahnya, lalu tersenyum nyengir dan mengedipkan satu matany yang disambut dengan kekehan tak kalah nyaring oleh Hyena.

“Aku mencintaimu” Hyena yakin dengan perasaannya, Kyuhyun bukan hanya seorang kekasih, tapi kehidupan baginya.

“Aku lebih mencintaimu. Dan kau tahu itu”

Sebelum menutup pintu kamar mandi, Kyuhyun sempat memberikan sebuah senyum ketenangan bagi Hyena. Hanya dengan itu, semua masalah dan beban fikiran Lee Hyena akan lenyap seketika.

‘Aku tahu Kyuhyun. Aku bahkan tahu, kau masih menutupi semuanya dariku. Dari Lee Hyena’

                     ^CTS Scandal^

“Kau terlihat senang, Oppa” Eunbi mengaduk-aduk milshake chocolatenya. Didiamkan seorang Lee Donghae selama jam makan siang adalah hal yang membosankan. Bukan ini tujuan Eunbi untuk mengajak lelaki yang membuat hatinya terpikat ini makan siang bersama. Eunbi ingin bercerita banyak, lebih tepatnya mendengarkan banyak cerita tetang Lee Donghae selama mata dan telinganya tak lagi melihat dan mendengar tentang lelaki itu. “Kau menikmati pekerjaanmu di perusahaan ?” kini ocehan Eunbi tidak dapat lagi diabaikan oleh Donghae. Lelaki itu tersadar dari lamunannya, tersenyum menatap Eunbi lalu menganggu pasti. Eunbi ikut bahagia jika Donghae betah diperusahaan keluarganya, karna ini akan memberi banyak waktu dan kesempatan baginya untuk mendekati Donghae.

“Mirae. Dia wanita yang unik”

Tapi baru saja Eunbi ingin merasakan kebahagian atas kesempatan yang diberikan kepadanya untuk mendekati seorang Donghae dalam keadaan umurnya yang sudah dewasa. Sebuah kalimat pendek dari bibir Donghae seperti sengatan lebah baginya. Sepele memang, tapi cukup meninggalkan rasa nyeri. Setelah Gyora, sekarang Donghaepun tertarik membahas Mirae. Begitu besar pengaruh kakak iparnya itu, dan Eunbi mulai merasa tidak leluasa.

“Mirae eonni , kau menyukainya ?” Eunbi merasa taku-takut untuk menanyakan pertanyaan ini. bukan takut dengan Donghae yang akan marah karna dia begitu lancang menanyakan hal itu. Eunbi lebih ketakutan dengan jawaban yang akan dikatakan Donghae, jika lelaki ini menjawab iya, lalu bagaimana dengan dirinya. Bagaimana dengan cintanya, ini bukan lagi cinta monyet yang dulu dikatakan Kyuhyun saat dia masih SMA, ya seorang Song Eunbi menyukai Donghae dari 8 tahun yang lalu. Namun Donghae hanya menganggapnya seorang adik, adik dari temannya, Cho Ahra. “Oppa, Kau menyukainya ?”
Donghae sempat bingung dengan pertanyaan Eunbi, hingga dia tidak langsung menjawabnya malah berfikir. Membuat Eunbi merasa perlu mengulang pertanyaannya.

“Aku. Apa terlihat begitu ? apa aku terlihat menyukai Mirae ?” Donghae menunjuk wajahnya dengan jari telunjuknya. Lalu mengeleng sambil tertawa. “Kau begitu cepat menyimpulakn itu Eunbi-ah”

“Tapi kau mengabaikanku begitu lama, oppa. Saat kau sadar, nama Mirae eonni yang kau ucapkan. Jadi selama aku menunggu, kau memikirkannya kan ? jelas sekali kau tertarik” Eunbi mengalihkan tatapannya kearah kanan sisi tubuhnya. Dia merasa jengkel dengan Lee Donghae sekarang, sifat kekanak-kanakan Eunbi memang tidak begitu saja bisa hilang walaupun usianya 24 tahun.

“Aku tertangkap basah. Baiklah aku mengakuinya”

“Mworago ? kau menyukainya atau ??”

“Aku baru sebatas tertarik, Song Eunbi. Kau tenang saja, jika kau menyukai Oppa. Oppa akan memberikan kesempatan” Donghae mengusap kepala Eunbi, hingga sedikit memberantakan tataan rambut pirang milik Eunbi. “Baiklah, oppa duluan. Ada rapat diperusahaan. Oppa pergi, eo”

Donghae melangkahkan kakinya keluar dari restoran yang masih satu blok dengan gedung perusahaan mereka. Meninggalkan Eunbi yang terus menatap punggungnya dengan tajam.

‘Apa kau masih menganggapku main-main Lee Donghae. Aku bahkan menyukaimu lebih lama dari pada kehadiran Mirae dihidupmu. Euhff Donghae Miwo’

Eunbi mengerucutkan bibirnya kesal. Lalu raut wajahnya berubah sedih. Genangan air mata sudah penuh dimatanya. “Eum, Gyora eonni” Eunbi mengerang memanggil nama Gyora. Dia menangis kecil sekarang. Dibanding Mirae, Hyo Joo bahkan Ahra yang punya ikatan keluarga dengannya. Eunbi lebih memilih Gyora untuk teman bicara, oleh sebab itu dia butuh sosok Gyora yang kaku dan angkuh untuk menenangkannya. Sindiran Gyora cukup mampu membuat semangat seorang Eunbi tebakar.

                   ^CTS Scandal^

“Kau sudah mengatur keberangkatanmu ?” Taesan menatap wanita muda didepannya dengan penuh harap. Dengan usianya yang telah menua dan penyakit jantungnya yang mulai mengkhawatirkan akhir-akhir ini, mustahil Taesan yang turun tangan untuk menjemput cucu lelakinya itu. Gyora lah satu-satunya harapan Taesan, jika Taesan mengirim Hanna atau Ahra untuk menjemput Kyuhyun, semua akan berakhir sia-sia. Karna tidak ada yang sekeras Gyora jika berhubungan dengan sesuatu.

“Akhir minggu ini sajangnim. Aku harus mengecek Resort di Busan sebelum berangkat ke inggris. Tapi,” Gyora meletakan cangkir teh hijau yang baru saja dikosumsinya menemani Taesan ditaman kediaman keluarga Cho. “Apa kau yakin dengan ini sajangnim. Kepulangan Kyuhyun bukan hal yang bisa ditutupi. Semua media akan berebut untuk mendapatkan beritanya. Perusahaan kita akan lagi-lagi menjadi sorotan. Aku takut, media masa mampu mencium masalah yang terjadi didalam perusahaan. Saat ini anggota dewan tengah hangat membicarakan pelepasan saham yang terjadi terus-menerus”

“Tanpa kita membawa Kyuhyun pulangpun, kabar ini akan tercium media. Karna itu aku ingin semua mata bukan tertuju dengan satu hal. Kyuhyun adalah senjata terakhir kita. jika Mirae memang tidak mampu menjadi CEO dalam jangka waktu yang lama. Aku tidak ingin kepemimpinan CTS Grop jatuh keorang yang tidak memiliki hubungan sedikitpun dengan keluarga Cho. Aku tidak mungkin mengharapkan Song Ki Jun, dia lebih memilih menghabisi usia tuanya di Busan dengan Eun Young. Young Hwa telah lebih dulu meninggalkanku, Tae Yong pun mengikutinya. Ahra, Eunbi mereka tidak mampu menjadi CEO. Identitas Jung Soo sudah diketahui. Lalu aku harus berharap kepada siapa lagi” Taesan meremas pegangan cangkir teh yang masih berada digengamannya. Dia cukup tahu ada beberapa pihak didalam anggotan dewan mengingingan posisi CEO untuk keluarga mereka. “Disaat Kyuhyun pun tidak sanggup, dibanding orang lain. Aku lebih menginginkan kau yang memimpin perusahaan yang telah aku habiskan seluruh darahku untuk kemajuannya”

             Gyora yang menyadari betul makna ucapan Taesan, menatap wajah lelaki yang telah menua itu dengan tersenyum. Tentu ini tidak dilihat Taesan. Memimpin CTS Grop, siapa yang akan menyia-nyiakan kesempatan ini. semua bisa kau miliki jika kau duduk sebagai pemimpinnya. Tidak butuh waktu lama, senyum itu memudar dari bibir Gyora, tidak mungkin dia naik dengan tangan kosong. Mirae memilih Tae Yong sebagai baju loncatannya. Maka Gyora akan memilih Kyuhyun sebagai tangganya. Bukankah Taesan sendiri yang menyerahkan Kyuhyun untuk menjadi senjata Gyora. Wanita ini tidak perlu memohon agar marga Cho disemat didepan namanya. Tawaran itu telah datang sendiri. Hanya tinggal meyakinkan Kyuhyun untuk mau bekerjasama, tapi disini letak kesulitan Gyora. Kyuhyun mengetahui dirinya. Lelaki itu akan menjadi sesuatu yang tidak mudah.

                ^CTS Scandal^

           Kyuhyun menatap smartphone miliknya dengan fikiran yang berkecamuk memenuhi kepala. Beberapa saat lalu, suara serak milik lelaki tua yang dia kenal sebagai kakeknya terdengar ditelinga Kyuhyun. Apa lagi kalau tidak sebuah perintah, kakeknya itu tidak akan menelfonnya jika tidak ingin menyampaikan sebuah perintah yang harus dilakukan Kyuhyun. Setelah membiarkan 7 tahun Kyuhyun bebas dari kungkungan keluarga Cho, sekarang haruskan dia kembali sadar siapa dirinya. Merpati yang terbang jauh saja harus kembali kesangkarnya. Ini yang harus Kyuhyun lakukan sekarang. Tapi keegoisan tetap memenuhi tubuh Kyuhyun, dia tidak mungkin kembali dengan mudah, mengetepikan semua ancaman kakeknya, Kyuhyun ingin bertahan beberapa saat. Hingga akhirnya terlihat siapa yang akan kalah, Kyuhyun dengan sifat kerasnya, atau Taesan dengan semua yang dimilikinya.

“Dasar kakek tua. kau masih saja mengutamakan keinginanmu. Kau tidak tahu bagaimana sulitnya aku bisa lari sejauh ini darimu. Ingin membawaku kembali ?” Kyuhyun tersenyum melihat jendela appartemennya yang memantulkan seluruh tubuhnya hingga mimik wajahnya pun terlihat jelas. “Kau butuh usaha lebih keras dari sebuah ancaman ditelfon saja. Setelah kebebasan yang aku dapatkan, kau pikir aku masih peduli dengan semua jumlah saham yang kau berikan padaku”

Kyuhyun fokus menatap keriuhan malam kota yang menyajikan lampu berkelapkelip dan mobil yang berlalu-lalang, dengan wajah mengeras menahan marah. Kyuhyun yakin, ancaman ini tidak akan mampu membuat langkah kakinya kembali menjejaki Korea Selatan. Setelah sekali pulang saat pemakaman abeojinya, Kyuhyun tidak akan ingin pulang hanya untuk melepaskan kerinduan. Kehidupan keluarga Cho yang lebih mementingkan perusahaan dibanding apapun membuatnya muak. Membuat Kyuhyun muda kehilangan kasih sayang, perhatian dan kebebasan. Semua harus benar, semua harus berjalan lancar sesuai dengan aturan keluarganya. Tidak ada yang menyenangkan, sangat membosankan. Ditambah lagi, cinta yang dia tinggalkan dulu begitu mengilai apa yang dibencinya. Sebutkan satu alasan yang membuat Cho Kyuhyun harus kembali dan mengakui siapa dirinya. Tidak, dia tidak ingin kembali, saat ini dia tidak ingin kembali.

                    ^CTS Scandal^

               Gyora memainkan gelas wine yang berada dijemari tangan kanannya. Tubuh sintal yang mengiurkan setiap lekukannya itu berselonjor disofa empuk berbalut kulit bercat hitam dengan les dan bantal berwarna merah. Dengan keadaan appartemen yang gelap hanya beberapa lampu kecil dihidupkan sebagai penerangan. Gyora berharap dia bisa mendapatkan ketenangan. Tapi semua tidak berarti. Nama Kyuhyun berkali-kali menganggu fikirannya. Waktu itu tiba, waktu dimana dia harus kembali menatap sosok Kyuhyun. Sosok yang dulu dengan bodohnya dia lepaskan hanya karna Kyuhyun tidak menginginkan apa yang dia inginkan. Lagipula, kepercayaan yang diberikan Taesan begitu besar kepadanya, saat itu Gyora tidak ingin karna cintanya dia kehilangan akses untuk menjadi orang yang begitu Taesan yakini dan percayai mampu membantunya mengontrol perusahaan. Gyora tidak ingin dinilai memilih jalan instan untuk masuk keperusahaan dengan hubungan yang dia miliki bersama Kyuhyun. Gyora bukan wanita sebodoh itu, dia mampu dengan kepintarannya, dengan apa yang dia punya. Sama seperti kedua orang tuanya yang memiliki skill untuk bertahan diperusahaan. Bukan hubungan atas nama cinta. Itu terdengar seperti dongeng cengeng.

Tapi sekarang, Cho Taesan sendiri yang menginginkan Gyora mengunakan Kyuhyun. Karna hanya itu satu-satunya solusi. Lalu bagaimana dengan Gyora ? Taesan tidak mengetahui apa yang dulu pernah Gyora katakan didepan Kyuhyun untuk menjauhi dirinya dari ketertarikan Kyuhyun terhadap Gyora muda. Pati sangat sulit, karna pasti sangat buruk sekarang Gyora dimata seorang Kyuhyun. Apa lagi setelah lelaki itu mengetahui berita pernikahan yang diinginkan Taesan sebagai sebuah jaminan kekukuhan posisi Kyuhyun diperusahaan. Akan seburuk apa lagi seorang Gyora.

“Akan lebih baik jika kami belum mengenal sebelumnya” Gyora tersenyum pasrah, lalu meneguk habis wine yang tersisa didalam gelas kristalnya. Lihat lah sosoknya sangat menyedihkan sekarang. Pakaiannya kusut, rok spannya tersingkap, rambut indah Gyora terlihat kusut. “Cho Kyuhyun, kau membuatku gila”

Suara kode kombinasi yang dimasukan dengan benar terdengar, lalu pintu utama appartemen Gyora terbuka. Dengan mudah Gyora mampu menebak siapa yang memasuki appartemennya sekarang. Song Eunbi, selain Hyo Joo, Eunbi tahu angka kombinasi appartemen Gyora. Mengingat Hyo Joo tidak mugkin malam-malam menyelinap keappartemennya. Sangat mudah dipastikan itu adalah cucu termuda dikeluarga Cho. Pasti ada yang ingin dibicarakannya, Gyora tahu dengan jelas hal itu. Eunbi sudah sejak lama menjadikan Gyora tempat untuk bercerita.

“Apa Jung Mirae begitu memikat ?” kini sosok Eunbi sudah berdiri tak jauh dari tempat Gyora duduk. Wajah kesal itu jelas tergambar, Eunbi mengigit bibirnya tanda dia sangat ingin tahu jawabannya. “Setelah oppaku, sekarang Lee Donghae pun tertarik kepadanya. Haruskah aku berdiri dipihakmu eonni, menjadi orang yang berlawanan dengan Mirae” nada bicara Eunbi sudah naik 2 oktaf, biasanya dia berdiri diposisi netral, sekarang Eunbi sudah berfikir untuk menentukan arahnya. Jelas ini membuat Gyora tertawa kecil, darah muda ditubuh Eunbi membuatnya begitu menjadi orang yang mengambil keputusan tanpa berfikir.

“Ne, dia begitu memikat, hingga aku merasa ketakutan dengan pesonanya” Gyora menegakkan punggungnya, mengambil gelas kristal yang memang sudah dia siapkan jika kedatangan tamu yang mampu menemaninya minum malam ini. “Duduklah dan temani aku minum”

Eunbi yang tadi begitu meluap melampiaskan kemarahannya, baru menyadari seperti apa keadaan Gyora sekarang. Jauh berbeda dengan Gyora yang terlihat begitu pintar, memikat, sexy dan berkarisma. Sekarang wanita ini lebih baik dikatakan seperti seseorang yang kalah dalam pertarungan duel.

“Eo, Eonni-ya, kau ?” Eunbi dengan cepat duduk didepan Gyora, lalu tergagap menanyakan apa yang terjadi sebenarnya. “Apa masalahmu lebih berat dari apa yang dikatakan Donghae tadi siang kepadaku ?”

Gyora memicingkan matanya menatap Eunbi, sudah dapat diduga. Donghae sudah memenuhi kepala Eunbi sekarang. Sebanyak-banyak loyer dinegara ini, mengapa Donghae yang dipilih untuk mendampingi Mirae. Lawan yang berat untuk seorang Song Eunbi.

“Memangnya apa yang dikatakan Donghae ?” tidak bisa menutupi keingin tahuannya, Gyora langsung pada point pembicaraan tanpa harus basa-basi. Dia sendiripun tertarik dengan sosok Donghae.

“Dia” Eunbi tampak berfikir sebelum mengatakan semuanya. “Donghae oppa, mengatakan dia tertarik dengan Mirae eonni”

Gyora menyerahkan gelas kristal yang telah dia isi wine kehadapan Eunbi, tanpa menunggu tawaran dari Gyora, Eunbi sudah menghabiskan minuman memabukkan itu dengan sekali teguk.

“Tidak kusangka, Donghae oppa mengatakannya didepanku. Bukankah dia tahu status Mirae. Dia mantan istri Taeyong oppa. Bisa-bisanya dia tertarik dengan seorang janda, Aigoo”

“Aku sudah mengatakannya, pesona Mirae membuatku ketakutan. Kau sudah merasakannya sekarang” Gyora kembali menuang wine kegelas Eunbi yang kosong.

“Donghae, aku semakin tertarik padanya. Jika dia berada dibelakang Mirae. Langkahku kembali dapat masalah”

“Apa yang kau katakan, Eonni ?”

“Aniya”

“Lalu, apa yang membuatmu seperti ini ?” Eunbi menatap Gyora dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dan Gyora, dia pun terlihat baru menyadari apa yang terjadi kepadanya.

“Kufikir aku tidak akan sekacau ini”

“Kyuhyun oppa ?” Eunbi merasa ini adalah jawaban yang tepat. Kyuhyun yang sangup membuat Gyora terlihat tidak normal.

“Ne, sebelum Mirae. Kurasa Kyuhyun akan membenciku lebih dulu. Dia tidak akan membuat ku berdiri disampingnya dengan mudah. Tapi aku tidak mungkin menyerah begitu saja. Selain dia, aku tidak punya senjata untuk menjatuhkan Mirae”

“Kau, begitu membenci kakak iparku. Apa hanya karna dia CEO sekarang ? lalu kau merasa iri. Kau tidak tamak harta melebihi seperti apa yang aku fikirkankan eonni ?”

Gyora hanya diam, dia fikir tidak guna membahas sebesar apa keinginannya atas harta dan kekuasaan. Dibalik semua itu, ada satu hal yang ingin dia ungkap. Gyora tidak punya nyawa lebih untuk mengatakannya sekarang. Dia butuh pegangan, seseorang yang mampu mengukuhkan posisinya diperusahaan. Karna hanya CTS Grop yang disisakan kedua orang tuanya. Hanya itu kehidupan Gyora.

                  ^CTS Scandal^

                 Jung Mirae menatap pantulan dirinya yang begitu menawan dengan celana kain putih susu yang membalut pas kaki jenjangnya, lalu inner hitam bertaburan permata kecil dengan jas panjang yang feminim menampakan pungung mulusnya (kek jas Han Jae Hee di Nice Guy). Senyum manis terukir dibibir yang yang berbalut lipstik merah mencolok, mempertegas bahwa Mirae sekarang bukanlah Mirae yang dulu, yang mampu dihina karna begitu menyedihkan garis hidup yang dimilikinya. Saat ini, lihatlah, begitu anggunnya Mirae yang terbalut barang-barang mahal, dan perhiasan mengkilau. Apa pun akan ditukarkan orang lain demi merasa hidup seperti Park Mirae, dan Mirae akan mengorbankan apapun demi mempertahankan posisinya sekarang. Sekarang terasa mudah, kesulitan yang dulu menjadi sahabat Mirae, mundur perlahan.

Gyora terlihat dicermin besar yang ditatap Mirae dari 10 menit lalu. Gyora yang sedikit lebih rendah dari Mirae terlihat seperti bayangan. Hanya setengah tubuhnya yang terpantul dicermin, karna sebagian tubuh Gyora tersembunyi dibalik pungung Mirae. Tangan Gyora dengan telaten membenarkan letak jas Mirae yang masih terlihat berantakan. Dengan wajah yang menunduk dan pemikiran yang begitu banyak terpaut dikepalanya, Gyora memilih untuk sedikit berbasa-basi.

“Kau terlihat sangat cantik, Sajangnim” Gyora menarik bibirnya mengukir senyum tipis, yang mungkin saja mampu dilihat Mirae didalan cermin yang tepat berada didepan mereka.

“Jinjayo ? apa aku berhak atas posisi ini ?. setahun yang aku habiskan sebagai CEO, ini adalah pertama kalinya aku memimpin peresmian bisnis baru untuk perusahaan. Aku akan kembali disorot public, kinerjaku akan kembali dibicarakan. Apakah aku sudah layak ?”

Ada jeda membisu untuk Gyora menjawab pertanyaan bertubi-tubi dari Mirae, hingga kepala itu mengadah dan memberanikan matanya menatap pantulan bayangan didalam cermin. Ada dua wanita berbeda usia yang memiliki sifat yang nyaris sama, Gyora menyadari itu, hanya saja ada beberapa point penting yang membedakan mereka.

“Aku tahu perjuanganmu untuk sampai ketahap ini, Jung Sajangnim. Jadi tidak ada alasan bagiku meragukan kelayakanmu” Gyora berbicara dengan apa yang pernah dilihatnya, berbicara dengan hal yang jelas diketahuinya. Namun Mirae memikirkan hal lain, hal yang tidak sampai ketahap itu. Wanita 30tahunan ini hanya mengetahui Gyora berada diposisi yang netral, walaupun Yoo Suk sempat memperingatkan Mirae harus berhati-hati dengan seseorang yang bukan sekutu.

“Han Gyora” Gyora kembali menatap Mirae dari pantulan cermin saat mendengar namanya kembali diucapkan. Mirae pun menatap dalam mata Gyora yang berada didalam pantulan cermin. “Bukankah kau dan aku sama” ada wajah gugup yang mulai tergambar diraut wajah Gyora, karna gadis ini belum tahu kemana arah pembicaraan Mirae. “Kita sama-sama ambisious, keinginanku harus terwujud, begitu juga keinginanmu. Tak peduli begitu banyak yang menentang, begitu banyak halangan, kita akan tetap bekerja keras. Aku begitu tertarik dengan kepribadianmu dari awal, seolah melihat Mirae muda. Jadi, aku berharap, kita berakhir dijalan yang tetap sama, Han Gyora”

Dengan keyakinan yang penuh, Mirae berharap Gyora memang terus berada dibelakangnya, tidak hanya sebagai sekertaris dan penasehat bisnis, namun mampu menjadi tiang bagi Mirae untuk mengokohkan kedudukannya. Gyora yang mendengar dan mengerti maksud perkataan Mirae tersenyum tipis dengan tatapan mata yang fokus mengarah pada mata Mirae didalam cermin. Begitu juga sebaliknya, tatapan Mirae menaruh penuh harap. Gyora wanita yang pintar, tidak akan rugi memilikinya sebagai sekutu.

‘Sayangnya aku telah menemukan persimpangan untuk melawan arusmu, Jung Mirae’

                   ^CTS Scandal^

           Papan bunga ucapan selamat untuk peresmian Noah Art Resort telah penuh mengelilingi luas halaman dan loby masuk resort. Tidak sedikit nama Jung Mirae sebagai CEO tertulis disana. Han Gyora yang mengatur semua keperluan peresmian diAula gedung resort terpaku menatap huruf yang merangkai nama Jung Mirae. Ada sebuah pisau yang sekarang menanjap jantungnya, kenapa dia tidak punya begitu banyak keberanian untuk menghentikan Mirae dari awal. Hanya karna takut tidak mempunyai tembok benteng pelindung saat panah yang akan menusuknya begitu banyak, Gyora mengurungkan diri untuk mengungkapkan apa yang dia ketahui, memilih menyimpannya dan menyerang disaat dia telah mempunyai senjata yang kuat tak terkalahkan. Han Gyora, begitu tidak ingin kehilangan CTS Grop, hanya itu yang disisakan kedua orang tuanya, jika Gyora tersingkir dengan apa seorang Gyora mampu bertahan. Apakah keluarga Cho peduli dengannya disaat pihak Mirae menikamnya setelah Gyora berubah menjadi malaikat penyelamat bagi CTS Grop ? ketakutan atas kesendirian itulah yang membungkap bibir Gyora begitu rapat. Tidak peduli apa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan, tapi Gyora bukannya melepas tangan, hanya menunggu waktu. Dan itu dia yakini akan semakin dekat.

“Isangnim, Jung Mirae Sajangnim akan memulai pidatonya” Gyora menoleh ke asisten Kim yang memberi isyarat agar Gyora mengikutinya. Gyora mengangguk lalu melangkahkan kakinya.

Didalam gedung Mirae dengan anggun dan tegasnya begitu lancar membacakan pidatonya yang telah ditulis dengan rapi oleh Lee Donghae. Yang memberikan decak kagum beberapa orang penting disana. Tidak sedikit media masa meliput peresmian Noah Art Resort dari perusahaan ternama Korea tersebut. Begitu banyak blizt kamera yang mengarah kewajah cantik bak dewi milik Mirae. Beberapa media televisipun menyiarkan secara langsung sekilas pidato oleh CEO CTS Grop tersebut.

Disalah satu pasar rakyat dipinggir busan, terlihat begitu penuh keriuhan dengan banyaknya ikan segar yang masuk dari hasil tangkapan nelayan. Sang kuli pasar mendorong bawaan mereka untuk diberikan kebeberapa pedagang pasar untuk dijual.

“Ajhumma, aku belum menerima setoran untuk semalam” lelaki berbadan besar dengan lengan penuh keringat berbicara tegas kearah wanita tua yang memakai topi bundar khas penjual dipasar rakyat. Dengan pakaian sedikit lusuh hasil cipratan air dan sisik-sisik ikan yang telah dipotong.

“Ah, changkamannyo” setelah berfikir dimana dia meletakkan tas kecil khusus uang hasil penjualannya yang biasa dia ikat dipinggang. Wanita bernama Cha Eun Sung itu tergopoh-gopoh berjalan kedalam kiosnya, membuka lemari plastik yang sama lusuhnya dengan pakaian yang dia pakai. Lelaki yang tadi tetap menunggu didepan kios dengan box dorongnya yang telah kosong tanpa ikan merasa bosan dan melirik Tv kecil yang menyiarkan siaran berita, menayangkan wajah Mirae yang begitu cantik dan sexy dengan kulit wajah putih dan lipstik merah menantang.

“Aigoo, dia wanita atau bidadari” dengan berdecak kagum sang lelaki mengelengkan kepalanya.

“Igoo, aku hanya mendapatkan ini semalam” Cha Eun Sang dengan gugup memberi hasil pendapatannya atas penjualan ikan semalam. Sang lelaki berbadan besar dengan bau yang menyengat mengambil sejumlah uang dengan mata yang masih fokus kelayar TV.

“Ajhumma, saat kau mempunyai anak wanita secantik itu” dengan gerakan tanggan menunjuk layar TV sang lelaki berbadan besar berbicara lantang. “Maka kau wajib menikahkannya denganku” Cha Eun Sang yang penasaran menoleh kepalanya untuk dapat melihat paras wanita yang begitu diinginkan anak majikannya ini. dengan tak mampu menutupi kekagetannya, tubuh menua Cha Eun Sang terlihat kaku, matanya membesar. Dengan yakin dia mengetahui siapa wanita didalam layar TV tersebut. Wanita yang tidak mampu lagi disentuhnya, wanita yang tidak lagi dilihatnya setelah 15 tahun. Wanita yang dulu selalu jadi kambing hitam bagi hidup malangnya.

“Cha Haerin” bibir menua itu berucap dengan kegugupan, karna masih merasa tidak yakin. Berbeda dengan 15 tahun yang lalu. Sosok itu hampir saja tidak lagi dikenalinya.

                ^CTS Scandal^

             Dengan langkah tergesa-gesa Cho Hanna yang baru saja pulang dari pertemuan direksi perusahaan memasuki ruang kerja ayah mertuanya. Kabar yang didengarnya dari Kim Young Woon, orang kepercayaannya, sungguh sangat mengejutkan. Setelah 7 tahun, akhirnya waktu ini tidak akan terelakkan. Kini tubuh Hanna telah berada tak jauh dari meja kerja Taesan yang sibuk memeriksa beberapa dokumen penting keuangan dan kerjasama CTS. Hanna memberi salam dengan membungkukan setengah tubuhnya. Tubuh yang dilapisi barang mahal limitid ediciont dari ujung kaki hingga ujung kepala itu kini telah kembali tegak dengan sigap. Suara lembut itu akhirnya terdengar.

“Kau yakin, SeoAbeoji” dengan sedikit merasa tidak sopan, Hanna akhirnya bertanya.

“Kau ingin Kyuhyun pulang sekarang ?” sebetulnya bukan ingin, melebihi sebuah paksaan yang dilakukan Taesan kepada Kyuhyun.

“Kurasa waktunya bermain sudah cukup lama. Bagaimana sampai saat ini masih banyak yang tidak tahu aku memiliki cucu lelaki yang mampu mewarisi CTS. Young Hwa sudah melakukan tuhasnya dengan baik, walaupun aku sangat menyayangkan dia harus pergi mendahuluiku. Kini, Kyuhyun sudah sewajarnya mengambil alih diperusahaan yang juga dikembangkan oleh darah ayahnya” tanpa menoleh menatap lawan bicaranya, Taesan berbicara tetap dengan nada tegas.

“Tapi, Abeoji”

“Kau tidak ingin anakmu kembali ?” Taesan akhirnya menatap Hanna dengan tegas. Tapi dia tahu bukan ini yang diinginkan Hanna. “Kau tidak merindukannya ?”

“Tidak ada ibu yang melupakan keberadaan anaknya, tidak ada seorang ibu yang merasa tenang saat anaknya tidak ingin kembali. Aku hanya kawatir dengan sifat kerasnya. Dan Gyora, kau yakin ingin mengutusnya untuk menghandle Kyuhyun, Abeoji ?”

“Aku lebih mempercayai mengirim Gyora kesana daripada harus menunggumu menjemput anakmu, Cho Hanna” Taesan tahu benar, Kyuhyun tidak akan melunakkan es batu dihatinya hanya mendengar regekan Hanna yang memohon untuk dia kembali. Hanna yang mendengar ucapan ayah mertuanya hanya menghembus nafas pasrah. “Kau tidak tahu perasaan apa yang dipendam Kyuhyun untuk Gyora ?” Taesan bertanya dengan penuh rasa penasaran, bagaimana seorang ibu tidak mengetahui wanita mana yang diingini oleh anaknya sendiri. “7 tahun yang lalu, aku yang memintah Gyora fokus kependidikannya agar bisa menjadi orang yang kompeten untuk aku percayai mengurus perusahaan. Aku tahu seberapa inginnya wanita muda itu atas perusahaanku. Dibanding mengharapkan cucu-cucuku kelak, aku lebih memilih Han Gyora. Itu sebabnya aku tidak ingin dia menjadi lemah dan lepas kendali hanya karna perasaan Kyuhyun yang menganggunya”

Hanna yang mendengar setiap kata tanpa tertinggal sempat merasa bodoh karna tidak menyadari ini. selain kehidupan yang begitu terkekang, Kyuhyun mungkin saja meninggalkan Korea karna kecewa dengan Gyora dan kakeknya sendiri.

“Jadi aku yakin, sekarang hanya Gyora yang mampu membawanya pulang. Kyuhyun akan kembali mementigkan egonya, dan Gyora mampu memainkan peranannya”

Tidak ada lagi satu ucapanpun yang mampu Hanna ucapkan untuk menghentikan keputusan Taesan, ayah mertuanya. Karna ini memang sudah harus terjadi sejak dulu. Tidak seharusnya Kyuhyun menghilang bertahun-tahun dan lepas tangan tentang kelangsungan CTS. Hanna dari dulu memang berharap, Kyuhyun mampu mengambil posisi ayahnya, Cho Young Hwa.

                    ^CTS Scandal^

              Udara diInggris begitu kontras dengan Korea Selatan, panasnya begitu menyengat. Hingga mampu mengeringkan kelembapan kulit punggung Gyora yang terekpos. Mini Dress merah maroon yang membalut tubuhnya begitu minim. Namun tak mengurungkan niat Gyora untuk mengenakannya. Penampilan begitu dibutuhkan sekarang. Semua barang brandhigh telah terpasang ditubuhnya, dengan perhiasan minimalis yang mampu menunjang keelegan seorang wanita. Gyora masuk kedalam taxi yang telah dipesannya setelah meyakinkan semua keperluannya didalam Baoutique ternama dipusat perbelanjaan Inggris itu telah terpenuhi. Setelah pesawatnya mendarat beberapa jam lalu, Gyora memutuskan untuk menganti pakaiannya yang khas ala kantoran. Tanpa membawa barang keperluan saat meninggalkan Korea, Gyora yang hanya dibekali sebuah tas berisi barang-barang penting, paspor, handphone, tablet, dan dompet yang penuh dengan kredit card. Kunjungan mendadak Cho Taesan diruangan kerjanya dengan sebuah tiket menuju Inggris membuat Gyora tidak mampu mengemasi pakaian yang seharusnya bisa dia bawa. Jalan satu-satunya hanya mengunjungi pusat perbelanjaan dan menghabiskan beberapa uangnya. Setelah 7 tahun, Gyora tidak ingin Kyuhyun tidak terkesan melihatnya sekarang. Bukankah Kyuhyun sangat dia butuhkan, sebagai tangga tentunya.

               Pintu Appartemen yang sangat minim pencahayaan itu tiba-tiba terbuka lebar, lalu kembali tertutup dengan tergesa-gesa hingga menimbulkan keributan. Sepasang lelaki dan wanita terlihat sibuk dengan aktivitas skinsipnya. Tidak peduli beberapa prabotan yang tersusun rapi diappartemen telah berubah tempat bahkan ada yang pecah oleh pergerakan mereka. Sang lelaki terlihat tidak ingin membuang waktu dengan menyeret tubuh wanitanya begitu jauh. Tanpa menunggu sampai ketempat tujuan mereka, lelaki bernama Kyuhyun tersebut mengangkat tubuh Lee Hyena keatas meja pantry ala-ala cafe khusus untuk tempat meminum wine. Sedangkan Hyena terlihat pasrah dengan tubuhnya yang kini tak lagi menjejaki lantai. Dengan tautan bibir mereka yang semakin menganas dan penuh hasrat, Hyena berusaha mengimbangi ciuman Kyuhyun yang terlihat sudah semakin menuntut. Dengan kedua tangan mereka yang aktif menyentuh setiap lekukan tubuh sang kekasih. Kyuhyun melempar asal blezer yang dipakai Hyena, mengurangi rasa gerah yang semakin menjalar tubuh mereka.

Sedangkan sepasang mata lainnya yang melihat dari awal saat sepasang kekasih tersebut memasuki appartemen mereka terlihat penuh dengan rasa keterkejutan. Sumpah, bukan ini yang ingin dia lihat saat menjejaki kakinya di Inggris. Tapi, dari awal, Han Gyora sudah yakin, berurusan dengan Kyuhyun sekarang tidak akan semudah dulu. Terlepas dari urusan perusahaan, masalah hatinya terlihat lebih berat. Tapi Gyora tidak ingin lemah untuk hal ini, dia tidak punya waktu untuk menjadi pecundang karna cinta. Kekuasaan dan kedudukan lebih penting bagi hidupnya.

“Hanya ini yang bisa kau lakukan setelah menghabisi waktumu 7 tahun di Inggris, Cho Kyuhyun ?”

Suara Gyora memenuhi ruangan appartemen, menghentikan kegiatan sepasang kekasih yang sempat memecahkan botol wine tahun 1992 paris. Bunyi benturan kaca dengan lantai marmer menambah mencekamnya keadaan setelah suara menakutkan Gyora. Kyuhyun yang merasa namanya disebut menjauhkan wajahnya dari Hyena hingga melepas ciuman mereka, lalu menoleh kearah belakang pungungnya. Dengan mata yang sedikit dipicingkan menembus kegelapan, Kyuhyun berusaha mencari tahu siapa wanita yang mampu menganggu aktivitasnya. Senyum Gyora terkembang disaat dia yakin Kyuhyun dengan jelas melihatnya sekarang. Duduk dengan anggun disofa ruang tengah appartemen. Beda dengan Gyora yang tersenyum menyeringai, Kyuhyun berdiri dengan kaku sekarang, merasa tidak yakin dan tidak ingin melihat wajah itu sekarang, dihadapan Hyena, kekasihnya.

“Han Gyora, Kau ?”

^T B C^

Tarrrra, alhamdulillah. Akhirnya kelar dan bisa dipost. Jaringan dikantor lelet. Postinganpun terganggu. Maklum, author masih doyan dan numpang yang geratisan 😀 .. Setelah berkonsentrasi untuk menyelesaikan part 2 nya yang udah sangat lama tidak tersentuh. Hanya ini yang bisa saya suguhkan.. maaf jika kurang memuaskan, apa lagi di TBC itu. Walaupun sangat mengesalkan TBC itu wajib ada hehehe. Karna ini buka oneshot, tapi chapther. Mohon ditinggal komentarnya ya, pemikiran readers itu sangat menarik untuk dibaca. Juga bisa jadi vitamin banget untuk part selanjutnya. Yang udah sering ninggalin jejak di setiap tulisan aku, makasih banget. Semoga kebaikannya dibalas sama yang maha kuasa. Hehehehe #lempar #kisu #Kyuhyun sampai bertemu di next part …. Dadadada ……